ArsipBupati Keerom: Miras dan Narkoba Kini Jadi Teman Generasi Muda di Keerom

Bupati Keerom: Miras dan Narkoba Kini Jadi Teman Generasi Muda di Keerom

Rabu 2015-02-18 21:32:45

KEEROM, SUARAPAPUA.com — Bupati Keerom, Yusuf Wally, mengatakan, generasi muda di Keerom, Papua, kini semakin bersahabat dengan Minuman Keras (Miras) dan Narkoba, karena itu semua pihak diharapkan bersatu padu memerangi hal-hal negatif itu.

Hal ini disampaikan Bupati Keerom, saat memberikan kata sambutan dalam acara pentahbisan imam RD Bartholomeus Dowen Oyan, beberapa waktu lalu di Gereja Katolik Paroki St Willibrodus, Arso Kota, Keerom.

 

"Sampai saat ini Miras dan Narkoba sudah menjadi kawan akrab dengan generasi muda yang ada di Keerom, baik yang asli maupun pendatang, saya sangat prihatin dengan hal ini," kata Bupati.

 

Menurut Wally, Miras dan Narkoba saat ini telah merampas kehidupan generasi muda, karena itu semua pihak, termasuk pemerintah dan Gereja harus bertanggung jawab untuk memeranginya.

 

"Kita selaku pimpinan pemerintah, adat, pemuda, dan semua stakeholder harus bertanggung jawab untuk berantas hal ini," tegasnya. (Baca: Uskup Jayapura Tahbiskan Pastor Pertama yang Lahir dan Besar di Arso).

 

Ditambahkan, sudah banyak kasus yang terjadi di Keerom, dan mengakibatkan korban jiwa, dan termasuk menimbulkan konflik beberapa waktu lalu.

 

"Generasi muda juga harus bersama-sama pemerintah memerangi miras dan narkoba, karena ini tanggung jawab kita semua," ujarnya. 

 

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Papua, Lazarus Dimara, menyambut baik himbauan Bupati untuk menyelamatkan generasi muda Papua.

 

’’Kami mendukung apa yang disampaikan Bupati, namun jangan hanya sekedar ucapan, harus dibuktikan, mungkin dengan cara membuat Perda soal Miras dan Narkoba," kata Dimara.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kerusuhan di Kaledonia Baru: Ketidaknyamanan Mulai Muncul Saat Bala Bantuan Tiba

0
"Pacific Elders' Voice siap membantu dalam mendorong dialog dan kemajuan untuk memastikan penyelesaian situasi yang telah berlangsung lama di Kaledonia Baru, yang mengancam perdamaian dan kemajuannya, serta memastikan keadilan bagi masyarakat Kanaky dalam upaya mereka untuk mendapatkan martabat dan hak asasi manusia."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.